![]() |
Ladang gas Tamar milik Israel. (Foto: Albatros) |
Yerusalem, Greater Palestine
Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan hari Senin (19/2), Pemerintah Israel
telah mencapai kontrak "bersejarah" untuk penjualan gas alam bernilai
miliaran dolar ke Mesir.
"Ini akan membawa miliaran dolar ke kas negara," katanya dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan kesepakatan dengan Mesir, negara Arab pertama yang menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979.
"Ini akan membawa miliaran dolar ke kas negara," katanya dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan kesepakatan dengan Mesir, negara Arab pertama yang menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979.
Kelompok energi Israel Delek mengatakan bahwa nilai kontraknya adalah US$ 15 miliar, Nahar Net melaporkan.
![]() |
Ladang gas Leviathan milik Israel. (Foto: dok. MintPressNews.com) |
Dikatakan bahwa kesepakatan telah ditandatangani antara Delek dan rekannya Noble Energy AS untuk memasok gas 64 miliar meter kubik (2,26 triliun kaki kubik) dari ladang minyak Israel Leviathan dan Tamar, ke perusahaan Dolphinus Mesir selama periode 10 tahun.
Pada bulan September 2016, Pemerintah Yordania juga membuat kesepakatan untuk membeli 300 juta kaki kubik (8,5 juta meter kubik) gas Israel per hari selama 15 tahun, dalam sebuah kesepakatan yang diperkirakan bernilai US$ 10 miliar.
Tamar yang mulai berproduksi pada 2013, telah memperkirakan cadangan hingga 238 miliar meter kubik (8,4 triliun kaki kubik).
Leviathan yang ditemukan pada 2010 dan mulai berproduksi pada 2019, diperkirakan memiliki 18,9 triliun kaki kubik (535 miliar meter kubik) gas alam, dan 34,1 juta barel kondensat.
Sumber: Mirajnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar