![]() |
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (Foto: dok. Nahar Net) |
New York, Greater Palestine
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berangkat ke New York untuk mendesak
kekuatan dunia di Dewan Keamanan PBB, melawan keputusan Amerika Serikat (AS)
tentang status Al-Quds (Yerussalem).
Keputusan
Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah membuat
marah orang-orang Palestina.
Pengakuan
itu membuat Palestina memutuskan bahwa AS tidak dapat lagi berperan sebagai
mediator utama dalam proses perdamaian Timur Tengah.
![]() |
Ruang sidang Dewan Keamanan PBB. (Foto: UN/Mark Garten) |
Sidang hari
Selasa (20/2) di DK PBB kemungkinan akan menciptakan panggung ketegangan dengan
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, demikian Nahar Net melaporkan.
Abbas akan menghadapi Dewan Keamanan untuk pertama kalinya sejak 2009.
Abbas akan menghadapi Dewan Keamanan untuk pertama kalinya sejak 2009.
Menurut Duta
Besar Palestina Riyad Mansour, Abbas akan menyerukan sebuah pendekatan kolektif
baru dalam upaya menyelamatkan solusi dua negara atas konflik Palestina-Israel.
Hal ini
dapat menyebabkan empat anggota permanen Dewan Keamanan lainnya, yaitu Inggris,
Perancis, Cina dan Rusia, lebih banyak terlibat dengan negara-negara Arab dan lainnya.
Sumber: Mirajnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar