![]() |
Menteri Keuangan Israel Moshe Kahlon bertemu Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Ramallah, Tepi Barat, Senin, 19 Februari 2018. (Foto: Ma'an News) |
Menteri Keuangan Israel Moshe Kahlon pada senin (19/2/2018) berkunjung ke Ramallah mendesak pemerintah Palestina untuk kembali ke meja perundingan damai di bawah pimpinan Amerika Serikat (AS).
Kahlon membuat pernyataan usai pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah, Menteri Urusan Sipil Hussein Al-Sheikh dan Menteri Keuangan Shukri Bishara, menurut juru bicara Omri Haroosh.
"Amerika adalah satu-satunya mediator yang adil di wilayah ini. Saya menyeru Anda untuk kembali ke meja perundingan di bawah naungan mereka," kata Kahlon, yang disampaikan Haroosh. MINA mengutip laporan Jerusalem Post.
![]() |
Menteri Keuangan Israel Moshe Kahlon bertemu Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Ramallah, Tepi Barat,30 Oktober 2017. (Foto: Twitter) |
Sejak Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan rencana relokasi Kedutaan Besar AS di Tel Aviv ke kota tersebut, Presiden Mahmoud Abbas mengatakan bahwa orang-orang Palestina tidak akan lagi bekerja dalam proses perdamaian yang didominasi AS.
Abbas bahkan telah meminta sebuah proses perdamaian multilateral untuk menggantikan peran AS.
Dalam dua bulan terakhir, Abbas telah meminta beberapa negara untuk menengahi dan mendukung proses multilateral semacam itu.
Kahlon dalam kunjungannya juga membahas keamanan, perbankan, air dan listrik.
Kahlon dan Hamdallah pernah bertemu satu sama lain setidaknya tiga kali dalam satu tahun terakhir.
Hamdallah dan rekan-rekannya di Palestina menyatakan "penolakan penuh mereka" terhadap keputusan Israel baru-baru ini untuk membangun permukiman, menurut situs berita resmi Wafa.
Pada tahun lalu, Israel telah menyetujui pembangunan ribuan unit permukiman di Tepi Barat.
Perdana Menteri dan pejabat Palestina lainnya juga meminta "pemerintah Israel melakukan tanggung jawab untuk membuka blokade di Jalur Gaza," laporan tersebut menambahkan.
Israel sangat membatasi pergerakan orang dan barang masuk dan keluar dari Jalur Gaza. Pasukan Israel berpendapat bahwa pembatasan tersebut diterapkan untuk tujuan keamanan.
Sumber: Mirajnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar